27 July 2015

It is more than okay to feel what you feel

"Stop minimizing and discounting your feelings. You have every right to feel the way you do. Your feelings may not always be logical, but they are always valid. Because if you feel something, then you feel it and it’s real to you. It’s not something you can ignore or wish away. It’s there, gnawing at you, tugging at your core, and in order to find peace, you have to give yourself permission to feel whatever it is you feel. You have to let go of what you’ve been told you “should” or “shouldn’t” feel. You have to drown out the voices of people who try to shame you into silence. You have to listen to the sound of your own breathing and honor the truth inside you. Because despite what you may believe, you don’t need anyone’s validation or approval to feel what you feel. Your feelings are inherently right and true. They’re important and they matter — you matter — and it is more than okay to feel what you feel. Don’t let anyone, including yourself, convince you otherwise." —Daniell Koepke

23 July 2015

berlin-artparasites

A good read is a treasure for me. I always have interest for good writings or stories (Humans of New York for instance). Recently I just found a Facebook page named  berlin-artparasitesBased on the  profile description, berlin-artparasites shares compelling artwork that alters the way we live, love, work, play, think and feel. And I loveee it. I especially love the comment sections. I always have something about solitude, and there's a lot about it on the page. I spent quite some time reading all the posts and got myself drown in it. Here's some of my favourite comments :





And to pick one of my fav posts (tho I haven't gone through 1/3 of it..), I gotta pick this one :

Dear future child. If it’s 3am and you find yourself in a world of complete despair. Please do not turn to strangers on the internet for solace as I did. Please climb onto my bed. And I will hold you until the demons sleep. If it is Thursday morning and you are too sad to move. I won’t force you. I will buy ice cream and we will watch your favourite tv show and I will remind you of your importance. If you feel as if you have no purposeI will remind you that you were created entirely with love and every pain you feel, I feel too. When you’re sure you can’t go on anymore. I will tell you that when I was 21 I searched for peace at the bottom of a vodka bottle chased by a bottle of pain killers. But that five years later. When you were placed in my arms in the delivery room. I realised that you were why I had been holding on. Without realising it, you saved me, do you know how amazing that is? So if you ever feel like grabbing that vodka bottle, put it down, we will get in the car and I will drive until the sky turns magenta. I will show you how the sun rises every morning to encourage you to rise too. Sweetheart I refuse to be unaware of your sufferings. As my mother was to mine. ―Ellis Jayne Edwards

Not that I already have a child or I am nearly having my own child, but for quite some time, I think about my future child. When I get tired or unmotivated, this future people that will be mine come to my head. Maybe this is the kind of "I-knew-I-loved-you-before-I-met-you" love or "how-can-you-love-someone-so-much-that-you-never-met". It's weird for most people, I know. Well now I'm going to continue reading and find more good stuffs.

15 July 2015

another milestone

Tiga setengah tahun kuliah, ga banyak kenangan yang gue punya, ga terlalu banyak sosialisasi, teman dekat pun beberapa aja. Bahkan gue sampe nggak menorehkan apapun di blog ini soal hari kelulusan itu. Tadi lagi iseng-iseng bacain posts lama jaman kuliah, terus keinget masa-masa itu jieee. Gue masih inget betapa senengnya gue pas akhirnya lolos UMB dan masuk hukum UI. Perjuangan belajar setiap hari di rumah dan di BTA... Beh. Akhirnya kebayar juga. Agak ironis sih memang karena setelah menjalankan kuliahnya malah ga sesenang yang dibayangkan atau lebih senang dari saat keterima. Salah satu hal yang memotivasi gue untuk kuliah adalah figur seorang senior SMA yang juga satu tempat kuliah, yang sangat menginspirasi gue (levelnya kayak how Dian Sastro inspires me lol). I do remember that I made a promise to myself since college day one that I am going to graduate cumlaude in 3.5 years. And three and a half years later, I did achieve it. 

Another milestone was completed and I am really looking forward to getting another ones. I know it's a bit different this time cause I haven't set my exact goal yet. I never really live without any plan secured in my head, so I do have a big picture for what I want in my life. Talking about this exact goal, well, I need a lil bit more time before stepping in the next milestone. Just wait for it, self ;)

promise/gift to myself

skripsweet

KMK FHUI 

college buddies

fellow Theresians. 


Persie is saying goodbye to English Premier League!









Kira-kira 3 tahun lalu, gue ngepost tentang ini :
As I said before, I love Van Persie therefore I love Arsenal. Van Persie left Arsenal, so did I. I'll support Persie wherever he is. It feels weird to see Persie as ManUtd player indeed. Just wanna say "Have a good time in Old Trafford, RVP!"

Masa-masa itu gue masih ngikutin EPL banget, karena bisa nonton pertandingannya tiap akhir minggu. Kalo sekarang... gue nonton juga udah ga pernah, terakhir nonton itu kayaknya pertandingan terakhir Persie di MU pas dapet gelar juara liga ke-20. Buset udah 2 tahun ga nonton haha. Gue emang lebih interest nonton bola yang bentar gitu sih kayak Piala Dunia atau Piala Eropa. Nah sekarang ternyata Persie pindah dari MU, cuma 3 tahun aja Persie disana. Tahun pertama yang gemilang sebagai top-scorer EPL dan dapet juara EPL pertama setelah 8 tahun merumpun di Inggris. Tapi 2 tahun setelahnya berlalu kayak gitu aja.  Ga ada apa-apa, cenderung ga produktif. Terus tengah tahun ini diisukan akan keluar dari MU demi tempat di skuad Belanda untuk Piala Eropa 2016. Gue ga gitu merhatiin juga kan, sampe akhirnya liat di berita Persie pindah ke Fenerbahce. Apakah itu? Namanya agak familiar tapi ga bisa sebutin satu pemainnya hahaha. Ternyata klub Turki gitu, lumayan terkenal disana, terkenal banget malah. Jadilah kemarin ini Persie sama keluarganya berangkat ke Istanbul, Turki untuk medcheck segala macem dan uda resmi jadi pemain Fenerbahce! Wohooow. Gue gatau bisa nonton Persie main dimana, secara nonton EPL aja ribet sekarang. Afterall, all the best luck for RVP! Van Persie left MU, so did I. I'll support Persie wherever he is.

14 July 2015

Back to Semarang!

Jadi sekitar 1 tahun lalu, pas libur Lebaran gue pergi jalan-jalan ke beberapa kota di Pulau Jawa, dan salah satunya adalah Semarang. Karena waktu gue di Semarang sangat singkat gue belom menjelajahi kota itu sama sekali ya (kayak cuma 1 jam). Gue pun janji akan balik lagi ke Semarang dan ternyata gue bisa balik lagi less than a year. Akhir bulan Mei kemarin, gue pergi ke Semarang selama 3 hari 2 malam  sama temen-temen gue. 

30 MEI 2015
Pagi-pagi gue berangkat ke Stasiun Gambir untuk naik kereta dari sana. Kereta gue Argo Anggrek berangkat pukul 07.00. Sampai di stasiun jam setengah 7, ga terlalu heboh karena tiket kita uda ditukerin sama Andrul. Tapi tentu aja ada dramanya yah, karena pas kita naik ke peronnya, ga ada manusia satu pun yang nunggu padahal uda 15 menit lagi keretanya berangkat. Ternyata... salah peron. (insert meme : hmm sudah kuduga) Jalan ke peron yang bener, dan tentunya yah rame naujubilah gabungan enci engkoh dan jg babang babang emas-emas yang mau ke Semarang. Nyok mari kita pulang! Nah secara gue norak yah ga perna naik kereta jarak jauh (well, it was back in 2000 pertama gue naik kereta ke Jogja, jadi uda lupa lah ya rasanya) jadi penasaran gitu ngeliat tampilan si kereta ini. Gue naik yang eksekutif btw. Keretanya sampai tepat waktu dan berangkat tepat waktu, ga ada jeda nunggu sama sekali, filosofinya bener-bener beda sama abang angkot =)) Kesan gue tentang keretanya sih bagus yah, okelah, ada sandaran kaki, ada colokan. Perjalanan sekitar 6 jam. Dua jam pertama masih hahahihi ngobrol-ngobrol melepas kangen jugaa karena terakhir kita ketemu itu bulan Oktober 2014. Selanjutnya mulai ganti-gantian bobo, ngemil, bobo lagi. Berhubung ga dapet makan siang yah, jd kita mengisi perut dengan... happy tos. Lumayan kan makan jagung lolz. 




Pukul 13.00 kita sampe di Stasiun Semarang Tawang. HELLO SEMARANG! Biasa deh akik kan anaknya baper dan gampang terharu, jadi kayak surreal gitu nyampe Semarang lagih. Well anyway, kemudian langsung cari taksi untuk menuju Whiz Hotel di daerah Tendean (intermezzo :  masalah pertaksian ini tuh pelik banget loh di luar Jakarta menurut gua. Kayak pas di Bali juga, yang bener-bener Burung Biru tuh susah dicari, yang ada taksi lokal yang ga pake argo dan suka nya pake flat fare, sebenernya gue gatau juga sih semua kayak gitu apa engga cuma pas disana temen-temen gue ga ada yang mau naik Burung Biru KW itu). 

Sampe di hotel, taro barang, hahahihi, males-malesan, lalu kita mencari makan siang! Maksud hati pingin makan yang otentik semarang gitu ya jadi cari di daerah Depok, tapi ternyata belum ada yang buka jam segitu. Kira-kira setengah jam dengerin wejangan-wejangan dari oma-oma gitu tentang HOW TO SURVIVE AS A TOURIST DI SEMARANG, padahal intinya cari makan. Akhirnya malah ditawarin makan D'Cost..... Lalu karena lapar melanda, kita pun lanjut ke jalan Gajahmada, disitu ada... Pujasera. Okelahh makan aja disitu akhirnya, pesen tahu gimbal. Enak sih tapi mahal. Hahahah merki abis. Karena harganya setengah kali tahu gimbal jalanan yang gue beli besokannya. Selesai makan, jalan kaki ke Toko Oen (daerah Pemuda kalo ga salah). Tempatnya model Ragusa gitu, tapi menurut gue sih untuk rasa... biasa aja. Ga bikin pengen balik juga. 


oen's symphony




Perjalanan dilanjutkan ke Lawang Sewu. Naik angkot dari depan Toko Oen.

"Bang, lewat Lawang Sewu ga?"
"Bisa, Neng."

(((BISA)))

Well turns out situ angkot ngebisa-bisain diri ajah lewat Lawang Sewu. Karena trek awal dia itu muter gitu sebenernya. Demi bisa nganter ke Lawang Sewu, abang itu suru kita berenti di bunderan gitu, jalan dikit jadinya. Yah sekali lagi yah, bisa bukannya lewat. Udadeh stop tentang si abang ini. Intinya kita toh sampe di Lawang Sewu dengan selamat. Kita mau berlagak mahasiswa dengan KTM UI yang masi dibawa kemana-mana tapi muslihat gagal terlaksana karenah itu potongan pelajar hanya berlaku di hari biasa. Oke bhay. Masuk sana, foto-foto, penasaran sana-sini, as a History enthusiast yah senang banget ada di museum kayak gitu. 






Sekitar jam 6an kurang, kita jalan keluar menyusuri jalan yang gue lupa apa namanya menuju Simpang Lima. Dan lucunya ada kayak double decker gitu di Semarang. Kali ini kita ketemu cici-cici yang bawa anaknya yang ga bisa berbahasa Indonesia, dan menghabiskan waktu lagi untuk ngobrol kisah kita sebagai empat anak gadis Jakarta yang strolling around Semarang malam-malam. Di sekitaran  Pandanaran situ kita juga ngeliat rumah super gede yang bener-bener gede dan dia punya halaman kosong segede lapangan bola di samping rumahnya. Seriously these guys are so fckin rich, ga main-main rumahnya loh gedenya. Itu salah satu hal yang gue liat di Semarang ya, rumah gede is everywheree dan di jalan raya. Okeh lanjuuuut.

Sampe Simpang Lima, kita ditakdirkan menghabiskan waktu setengah jam an lagi untuk ngobrol-ngobrol dgn locals. Kali ni pak polisi. Akhirnya diulang lagi lah kisah kita sebagai empat anak gadis Jakarta yang strolling around Semarang malam-malam. Selesai dengan pak polisi, kita main-main di Simpang Lima deh. 





Kira-kira jam 8 mulai laper... cari makan di daerah Gajahmada lagi, makan lunpia dan tahupong! Walaupun tahupongnya bukan yang inceran kita. Setelah tadi siang belom buka sekarang udah tutup kthxbye. Gapapalah yang penting enak juga itu tahupong bukan inceran. Emang yang kita incer belum tentu jodoh kita ya, yang ga sengaja gitu biasanya yang jadi. *lhaaaa*

Dari tahupong daerah depok, kita jalan kaki ke hotel. Sampe sana betis udah berkonde karena kebanyakan jalan dan karena trotoar di Semarang tingginya 1meter kali yasalaaam. Give mercy to my betis. Di jalanan deket hotel, Andrul keplitek karena ga expect itu trotoar setinggi itu pas melangkah turun. The rest is history sementara ya. Kita bersih-bersih segala macem dan akhirnya bobo cantiik.


31 MEI 2015

Disini drama dimulai. Ternyata kaki Andrul yang keplitek itu.....bengkak dan bikin dia ga bisa jalan ataupun tidur semaleman itu. Kita yang masi keriyep-keriyep baru bangun... langsung gedebak gedebuk siap-siap anter Andrul ke rumah sakit Karyadi. Ya serius banget ya gua ampe liburan aja masih drama. Dateng kesana, Andrul dipapah pake troli2an ke lantai satu hotel terus dibawa ke rumah sakit. Disana kita ke UGD uda gitu rempes bener deh, daftar dulu lah apalah. Ga sih sbenernya ga sedrama itu. Cuman yang gue inget rempes adalah mas-masnya yang jaga UGD, gabolehin kita masuk habis daftar kesana karena uda ada satu temen kita yang nemenin Andrul. Untungnya ada a sight for sore eyes juga sih, ada kokoh dokter yang koas hahahaha. Tentunya ya gue yang super moody an ini sempet rada bete karena itu msti dirontgen trus nungguin hasilnya kayak 4 jam kata si masnya. Tp toh ternyata kr2 kurang dari 1 jam apa... udah selesai dan bisa pulang! Hoyey. Tapi sih sedihnya Andrul akirnya stay d hotel hari itu ga ikut kita jalan-jalan. Sempet galau juga sihh mau cancel mobilnya atau gimana. Tapi akirnya diputuskan begitu deh. Sekitar jam 1030, jalan-jalan dimulai!

Pertama kita ke Pagoda Watugong di daerah...(ya gue lupa dimana) disitu gue penasaran banget padahal mau lihat ayat Tripitaka yang ditempel di pohon-pohon disana tapi sayangnya uda ga banyak yang tersisa disitu :( Kita disana ga lama cuma sekitar 15menit. 




Terus lanjut ke Brown Canyon. Tempat ini ga gitu rame karena masih jarang juga kayaknya yang tau, gue sendiri tau dari hasil browsing2 random. Bagus bangeeet tempatnya tapi yah super berdebu juga, sampe beli masker. Yang jelas rambut gue langsung rusak acak adut deh dari tempat itu. Super panas,keringetan, ga banget deh. 






Siangan gitu kita makan di daerah yang sejalan sama arah tujuan kita berikutnya aja. Ga makan otentik Semarang. Di Sam Poo Kong gue ga excited banget karena uda perna juga waktu tahun lalu, jadi bahkan ga ambil foto lagi hahaha. Dari Sam Poo Kong kita ke Bendungan Jatibarang, masuk ke Gua Kreo gitu. Ga terlalu luas tempatnya yang dateng juga ga gitu rame, cuma tempatnya kurang terawat aja. 



Destinasi terakhir Pantai Marina, yang mana seperti Ancol yah jadi tidak ada pasir. Cukup sebentar stay disitu untuk liat sunsetnya azeek. 




Malemnya kita makan tahu gimbal lagi yang jauuuh lebih enak dan murah drpd tempat pertama kita makan. Sambil istirahat, kita nonton White House Down di TV dan untungnya Andrul uda mulai bisa jalan.




1 JUNI 2015

Hari terakhir, kereta jam setengah 12 kalo ga salah ingat. Kita pun spend setengah hari itu untuk beli oleh-oleh yeay! Dari mulai beli bandeng di Pandanaran, lunpia Mba Lin, dan wingko babad Kereta Api. Senaaaang! Hahaha akirnya itu makanan gue beli sendiri, biasanya dapet oleh-oleh doang lolz. Selesai belanja menuju Stasiun deh. Bawaan gua uda lebai gila banget. Uda nginep 3 hari doang bawa koper, ini ada 2box lumpia, 2box bandeng, 2box wingko babad yasalaaam lelah banget gue. Oh dan Andrul uda bisa jalan pas pulang jadi okelah! Banyakan tidur akhirnya di kereta. Uda capek juga. Dan disitu gue menyadari bahwa earphone gue rusak T.T yang left ga keluar bunyi. Sedihhhh. Gue pun turun di stasiun Jatinegara karena lebih deket ke arah rumah, dan selesai deh liburan di Semarang!



Overall, it's a really nice time in Semarang. Mungkin emang belom jelajah kuliner-kuliner yang dahsyat situ semuanya. Tapi untuk tempt wisatanya sih emang ga gitu banyak ya jadi gue uda cukup puas. Next kalo ada waktu lagi gue mau ke Semarang lagi dengan Suhu Elmiko! lolz. Till we meet again Semarang!