31 December 2015

365/365

Glad that I could spend the last week of 2015 with the loved ones. Where life is just the same like how it used to be. Full of laughter and worry-free. Escaping real world for a while and ready for 2016! Yahooooo!

Nataya's birthday

Black Christmas Lunch with the Dragons

Signing out from 2015 with much pleasure.

26 November 2015

In the end of 2015

taken at Nami Island, South Korea

Probably this was one of the best vacation I have ever had. Getting to experience the loveliest season in one of my favourite country. It was indeed a sweet escape. Winning a round trip ticket from Facebook quiz. Flying alone for the first time in my life. To think about it, as I said before 2015 is not a really good year for me. But approaching the end of the year, many many interesting things happen in my life (this vacay is just one of them). By interesting, I mean is unexpected and changing the way I see things. Soooo let's just hope that it will be a good interesting thing! 

09 November 2015

Koreaan lagi

Weekend kemarin seharian hujaaaan. Flu melandaaaa, akhirnya tak kemana-mana. Seharian bener-bener cuman tidur, makan, sambil diselang nonton drama Korea. Iya, drama Korea lagi. Dari jaman kapan hidup gue diisi dengan drama Korea teruuus. Tapi sungguhan loh, gue kayak merasa drama Korea itu my best companion apalagi jaman kuliah. Masa-masa suram hidup gue. Sampai akhirnya gue nonton City Hunter. Terus hari-hari gue menjadi jauh lebih bermakna HAHAHA. Bangun pagi lebih berarti karena pulangnya ada yang gue tunggu, nonton drama Korea. Sampai sekaraaang, tepatnya kemarenan ini, gue akhirnya merasakan arti drama Korea lagi (sumpah, ini lebay banget). Seharian cuma nonton SeonJoong dan HyeJin. Malah hujan juga lagi seharian, kayak di dramanya. Jadi bisa relate banget  sama ceritanya. Tentunya yaa dua hari saja 10 episodes sudah. Sekaarang mau lanjut nonton takut-takut penasaran. Takut ceritanya habis tapi penasaran sama ceritanya. Fiuh.

Anywaaaaay. Monic is going back to Seoul! Wohoooo!


Ngepost ini di instagram 34 minggu yang lalu. And the day after tomorrow... I am going to South Korea! Yaaaaay! Dari segala kedramaan dan berkat menang round-trip ticket dari Korean Air. Akhirnya aku bisa ke Korea lagi. Oooooh feels <3 br="" nbsp="">

19 October 2015

October this year

I marked October 5, 2015 as the toughest day in this year (after series of worst days in 2015).  Come to think about it, October has been a different month for me. Different month, different life. I went out every weekend. Tried new places, went by my own. 
On the 3rd, I went to my senior high school with my soulmate. Ah, that place. All the memories. I took the public bus. The same bus that I used to ride back in high school days. It was a nice ride. Saturday morning. No traffic. Even I could enjoy the road in not so convenient public bus. I spent the whole day with my soulmate, went to Passer Baroe, ate the famous Bakmi Aboen, and ended up at Grand Indonesia to have dinner. 
On the 10th, I went to Summarecon Mall Bekasi with my bestie. Lol. Soulmate, bestie, after all they are my best friends that still stick with me until this very day. I went to Jatibening first (her house) and then went together to SMB. Spent the whole day together, shopping, eating, talking, photo boxing. I took APTB bus this time. My second time riding in that bus. Quiet nice. Not too many people. I arrived in Bekasi in no time. For the record, Summarecon Mall Bekasi is really really similar with Summarecon Mall Serpong. Well they are construed by the same developer but still! The chair in downtown, the downtown concept, and everything else!
On the 18th, I went to Taman Mini Indonesia Indah who is staying at one of the museum (part of her job program). I took bus Transjakarta. It's not that since the bus was quite packed on Sunday morning blah. But since there's no traffic, I could not complain too long. I went home in the evening and had my favourite classic bento near my home. 

For me, it was all quite a journey. I am used to going to malls only for the weekend. And the mall is usually the same. Grand Indonesia. I rarely take bus to go on the weekend. So all the APTB, bus, and Transjakarta experiences are quite new to me.

Besides those weekend activities outside home, I am currently having new routine. Twice a week I run. Yes. Running. Really running. On Thursday and Saturday. Surprisingly, it is refreshing and addictive. Thursday running is at GBK in the evening. Saturday running is at park near my home in the morning. I am quite surprised that I can get up early on Saturday morning. Come to think about it, what drives me to run is the fact that I can forget everything for a while. I'm so focused to reach my goal (checkpoint) that I can't even think about anything else. It is liberating. That's why it is addictive I guess. 

I am also an early bird at the office now. I go to work at 7 am and arrive at around 8 to 8.30 am. I am not involved in drama anymore. The traffic jam is still there but not killing me. I can have a nice breakfast first thing before work. It's all good for now.

Dear October (and 2015), be good por favor :)

21 September 2015

I'm thankful to have you in my life

Sabtu lalu ketika lagi goler-goler di kasur, gue ketemu blog orang. And I can say that semua yang dia tulis itu seperti cerminan diri gue sendiri. Dia mulai blogging dari 2008. Isi blognya dalah kisah-kisah kocak kehidupan di kelas dan sekolah, main sama teman-teman sekolahnya, terlalu attached dengan teman-teman sekolah saat kuliah, isinya kekangenan dia dengan masa sekolah, masa-masa sulitnya dia saat kuliah, betapa dia pengen banget bisa sekolah lagi, rutin balik ke sekolah saat ada cup gitu. Not to mention dia juga pencinta quote, romantic comedy movie. Gue yakin gue bisa ngobrol banyak banget sama dia kalo ketemu. Hahahahaa. What I want to write sebenarnya adalah salah satu post dia tentang teman baiknya :

"Gimana pun juga paling nyaman itu sama temen-temen sekolah, orang yang uda kita kenal bertahun-taun. temen kuliah itu banyak yang baik, tapi tetep temen yang udah kita kenal dari smp, sd, itu rasanya tetep lebih deket di hati, lo bisa yakin seratus persen kalo mereka itu tulus, ga berusaha nyari keuntungan, ga ada udang di balik batu... Cari sahabat itu sama aja kayak nayri pacar. Cari orang yang bisa bikin lo jadi seseorang yang lebih baik. bukan orang yang  bisa menyelesaikan segala macem masalah, tapi orang yang selalu ada di sisi kita dan nemenin kita ngadepin dunia...Friends are the bits of bacon in the salad bowl of life."

Saat membaca ini gue jadi sadar kenapa gue attached banget sama temen-temen sekolah gue. Orang-orang yang udah gue kenal separuh hidup gue. Dari gue umur 12 tahun sampai sekarang udah mau umur 24 tahun. Dari masih pake rok biru, sampe sekarang udah kerja, mungkin bentar lagi ada yang married. Hahahaha. Gue juga melihat ada salah satu teman dekat gue di kantor yang uda temenan dari tk atau sd sampai sekarang. Itu uda kayak 20 tahun masa hidup dihabiskan dengan orang-orang yang sama. 

Mungkin memang orang-orang ini ga bisa lu temuin setiap hari karena ya masing-masing udah ada hidup sendiri. Tapi setiap ada waktu, lu selalu luangkan untuk dihabiskan sama mereka. Karena buat gue setidaknya, bertemu mereka adalah seperti pulang ke rumah. Uda capek main kemana-mana, kerja kemana-mana, ujung-ujungnya ya mereka juga yang dicari. Hal itu yang selalu gue rasakan saat ketemu sama temen-temen gue dari jaman smp itu sejak hari gue meninggalkan bangku sekolah dulu sampai hari ini. Ketemu mereka itu menyenangkan, mengingatkan gue sama masa-masa sekolah yang menyenangkan dan worry-free, masa-masa masih membangun mimpi-mimpi, sampai sekarang lagi bersama-sama mencapai mimpi tersebut. Sejenak melupakan kehidupan nyata yang gue jalani dan menyegarkan pikiran.

So for that, I'm thankful to (still) have all of you in my life.


27 August 2015

Not sad is great

Going through half of this year... I can say that 2015 is not really "my year". Lost something that never have I imagined losing, constantly got sick, went through some bad days, etc. The worst day as I remember was in early April. I clearly remember that there was so much in my head and my mind that finally my body couldn't handle it and I ended up getting sick and having some rest days, doing nothing, just laying in the bed. Talking about the worst day, sadly, yesterday was somehow coming close as another worst day in my life. My finger was injured, my eyes were swollen, my phone was broken and... I was on my first day of period. Oh life. I couldn't even think of what I wanted to do, what I needed to do. I couldn't decide anything, but I was so tired that I decided to sleep. Just sleep. And I'm glad that my body understands me lol. I had a pretty good sleep. I sleep away all the problems. I know that when the morning comes.. I have to face the problem. My finger is still injured, my eyes are still a bit swollen, my phone is still broken, and I am on the second day of my period.

So this is what I think about :
No matter what happens in your life, the world will keep on moving. So you just can't keep on standing, you get to work your ass off, and face the world. Just see those worst days in your life as lessons and experiences to create a better version of yourself. It's easy to fake a smile but it's even easier to get angry. It's easy to pretend but it's easier to be real to yourself. Just keep on moving cause the world will not be waiting for you, ever. And remember, not sad is great.

18 August 2015

It was for us

Akhirnya gue menemukan jawaban permasalahan yang gue bahas disini. Dulu gue berhenti di kesimpulan bahwa entah apa yang uda lu usahakan, kalo emang bukan destiny lu ya ga bakal dapet. Suatu pagi gue lagi scrolling instagram, dan gue menemukan ini :


Ini di-post sama founder @instagodministries, Shawn Mckenzie. Caption nya :
God presents a job in your email that has a due date and you put it off for whatever reason. Days have passed by and you missed the due date. You get upset throwing a fit and say out of frustration "Well I guess it wasn't for me." You mean to tell me the job wasn't for you because you chose not to fill it out – out of laziness?" We all have missed an opportunity in our lifetime due to laziness, stubbornness, and procrastination. People have this idea that just because something is for you it means you sit and take no action. The application isn't going to fill itself out and God isn't going to do it for you. God provides. He doesn't build the birds nest. He gave them a mouth and wings to grab branches off trees and the ground to build their own home. When God presents an opportunity it's up to you to grab it. Opportunity doesn't sit and wait on nobody. It continues to move and pass by until someone takes it by force! Just because God promised you something does not mean "you" cannot lose it. The promise was kept. The opportunity came to you but you chose to sit on it. Your flight is scheduled to take off at 8:00am but boards at 7:45am and you show up a min or two after 8:00am. The doors are shut. "Well I guess it wasn't meant for me to catch my flight," no, you were late! Take some ownership and stop blaming others, the devil, circumstances and overly spiritualizing everything. God kept His Word. The promise passed by but you just sat there waiting. Get in position and go get what's yours; run. Stop wasting time!
Opportunity doesn't sit and wait on nobody. It continues to move and pass by until someone takes it by force! Just because God promised you something does not mean "you" cannot lose it. The promise was kept. The opportunity came to you but you chose to sit on it. 

Tips Mengelola Keuangan

Sebelum bekerja dan menghasilkan uang sendiri, saya terbiasa menyisihkan sedikit dari uang jajan saya untuk ditabung. Sejak mulai bekerja kira-kira satu setengah tahun yang lalu, saya mulai benar-benar mengelola keuangan saya sehari-hari. 

Awalnya, saya menghitung kebutuhan sehari-hari: primer dan tersier. Kebutuhan yang saya golongkan ke kebutuhan primer (15%) adalah kebutuhan yang statis, memiliki jumlah yang sama setiap bulannya, dan tidak dapat diganggu gugat; seperti transportasi, pulsa, dan sumbangan rutin gereja. Sedangkan kebutuhan tersier (25%) adalah kebutuhan yang lebih bersifat "tambahan", dan dapat disesuaikan jumlahnya; seperti makan di restoran, belanja pakaian, buku, atau tas. Total kebutuhan sehari-hari saya adalah 40% dari gaji bulanan, maka saya langsung menyisihkan 60% sisanya untuk ditabung di awal.

Presentase kebutuhan primer saya tergolong cukup rendah, karena saya dapat menghemat dengan membawa bekal untuk makan siang dan mengurangi ongkos transport ke kantor dengan berangkat bersama ayah. Saya menetapkan angka 25% untuk kebutuhan tersier, sehingga hidup saya dapat berjalan fleksibel. Walaupun rutin membawa bekal, ketika ingin jajan sore saya tetap akan jajan dan sebagainya. Intinya, segala keinginan yang bersifat tersier dapat tetap terlaksana dengan jumlah yang telah saya tetapkan. Apabila ada sisa dari jatah kebutuhan tersier, saya akan menggunakannya sebagai "reward" yang dapat saya gunakan di akhir bulan.

Saya menggunakan kartu kredit untuk mengatur kebutuhan tersier dengan pintar-pintar melihat tanggal rekening dan tanggal jatuh tempo. Tanggal rekening penting untuk "menunda" tagihan sementara tanggal jatuh tempo penting untuk memastikan ketepatan waktu pembayaran. Dengan memperhatikan kedua hal itu, kita dapat memanfaatkan fungsi dari kartu kredit tanpa menjadi terlalu konsumtif atau sampai terlilit hutang.

Untuk tekhnis menabung, saya memiliki dua rekening. Satu rekening untuk menabung dan satu rekening untuk pengeluaran. Setelah menerima gaji, saya akan langsung memisahkan uang untuk tabungan dan pengeluaran. Rekening pengeluaran saya gunakan untuk cash flow sehari-hari (transaksi dengan Internet Banking atau mengambil uang di ATM) sementara ATM rekening tabungan tidak pernah saya bawa sehari-hari.

Saya pun sudah mulai untuk berinvestasi. Dari beragam jenis investasi yang ada, saya memilih untuk menaruh uang di investasi beresiko rendah, yaitu Deposito berjangka dan Provisa. Sistem deposito berjangka memastikan saya tidak menggunakan uang simpanan tersebut untuk jangka waktu tertentu. Setiap 6 bulan saya memasukkan uang ke rekening deposito dari akumulasi tabungan bulanan saya. Sistem Provisa membuat saya semakin disiplin menabung dengan cara menyisihkan sejumlah uang setiap bulannya yang akan diakumulasikan dan menghasilkan bunga di atas bunga tabungan setelah periodenya habis, ditambah dengan fasilitas asuransi jiwa yang secara otomatis diperoleh (tanpa premi tambahan). Tabungan di Provisa saya ambil dari 60% jatah tabungan setiap bulannya. Selain itu, saya juga menginvestasikan sedikit uang untuk membeli USD dan emas batangan. Hal yang harus diperhatikan ketika berinvestasi adalah memastikan uang yang tersisa di rekening tabungan harus sejumlah 2-3x kebutuhan bulanan kita.

Seperti hal lain dalam hidup saya, saya selalu membiasakan diri untuk menentukan tujuan yang ingin diraih, agar kemudian saya dapat menentukan langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk masalah keuangan, saya menentukan jumlah uang yang harus dapat saya kumpulkan setiap tahunnya, apa yang ingin saya beli dengan uang yang telah terkumpul tersebut, dan modal yang harus saya punya untuk dapat memulai usaha sendiri. Tujuan ini mempengaruhi hal lain dalam hidup saya seperti besarnya gaji yang saya peroleh, bagaimana saya dapat memperoleh uang tambahan. 

Demikian sharing pengelolaan uang yang saya lakukan setiap bulannya. Semoga menginspirasi!

11 August 2015

27 July 2015

It is more than okay to feel what you feel

"Stop minimizing and discounting your feelings. You have every right to feel the way you do. Your feelings may not always be logical, but they are always valid. Because if you feel something, then you feel it and it’s real to you. It’s not something you can ignore or wish away. It’s there, gnawing at you, tugging at your core, and in order to find peace, you have to give yourself permission to feel whatever it is you feel. You have to let go of what you’ve been told you “should” or “shouldn’t” feel. You have to drown out the voices of people who try to shame you into silence. You have to listen to the sound of your own breathing and honor the truth inside you. Because despite what you may believe, you don’t need anyone’s validation or approval to feel what you feel. Your feelings are inherently right and true. They’re important and they matter — you matter — and it is more than okay to feel what you feel. Don’t let anyone, including yourself, convince you otherwise." —Daniell Koepke

23 July 2015

berlin-artparasites

A good read is a treasure for me. I always have interest for good writings or stories (Humans of New York for instance). Recently I just found a Facebook page named  berlin-artparasitesBased on the  profile description, berlin-artparasites shares compelling artwork that alters the way we live, love, work, play, think and feel. And I loveee it. I especially love the comment sections. I always have something about solitude, and there's a lot about it on the page. I spent quite some time reading all the posts and got myself drown in it. Here's some of my favourite comments :





And to pick one of my fav posts (tho I haven't gone through 1/3 of it..), I gotta pick this one :

Dear future child. If it’s 3am and you find yourself in a world of complete despair. Please do not turn to strangers on the internet for solace as I did. Please climb onto my bed. And I will hold you until the demons sleep. If it is Thursday morning and you are too sad to move. I won’t force you. I will buy ice cream and we will watch your favourite tv show and I will remind you of your importance. If you feel as if you have no purposeI will remind you that you were created entirely with love and every pain you feel, I feel too. When you’re sure you can’t go on anymore. I will tell you that when I was 21 I searched for peace at the bottom of a vodka bottle chased by a bottle of pain killers. But that five years later. When you were placed in my arms in the delivery room. I realised that you were why I had been holding on. Without realising it, you saved me, do you know how amazing that is? So if you ever feel like grabbing that vodka bottle, put it down, we will get in the car and I will drive until the sky turns magenta. I will show you how the sun rises every morning to encourage you to rise too. Sweetheart I refuse to be unaware of your sufferings. As my mother was to mine. ―Ellis Jayne Edwards

Not that I already have a child or I am nearly having my own child, but for quite some time, I think about my future child. When I get tired or unmotivated, this future people that will be mine come to my head. Maybe this is the kind of "I-knew-I-loved-you-before-I-met-you" love or "how-can-you-love-someone-so-much-that-you-never-met". It's weird for most people, I know. Well now I'm going to continue reading and find more good stuffs.

15 July 2015

another milestone

Tiga setengah tahun kuliah, ga banyak kenangan yang gue punya, ga terlalu banyak sosialisasi, teman dekat pun beberapa aja. Bahkan gue sampe nggak menorehkan apapun di blog ini soal hari kelulusan itu. Tadi lagi iseng-iseng bacain posts lama jaman kuliah, terus keinget masa-masa itu jieee. Gue masih inget betapa senengnya gue pas akhirnya lolos UMB dan masuk hukum UI. Perjuangan belajar setiap hari di rumah dan di BTA... Beh. Akhirnya kebayar juga. Agak ironis sih memang karena setelah menjalankan kuliahnya malah ga sesenang yang dibayangkan atau lebih senang dari saat keterima. Salah satu hal yang memotivasi gue untuk kuliah adalah figur seorang senior SMA yang juga satu tempat kuliah, yang sangat menginspirasi gue (levelnya kayak how Dian Sastro inspires me lol). I do remember that I made a promise to myself since college day one that I am going to graduate cumlaude in 3.5 years. And three and a half years later, I did achieve it. 

Another milestone was completed and I am really looking forward to getting another ones. I know it's a bit different this time cause I haven't set my exact goal yet. I never really live without any plan secured in my head, so I do have a big picture for what I want in my life. Talking about this exact goal, well, I need a lil bit more time before stepping in the next milestone. Just wait for it, self ;)

promise/gift to myself

skripsweet

KMK FHUI 

college buddies

fellow Theresians. 


Persie is saying goodbye to English Premier League!









Kira-kira 3 tahun lalu, gue ngepost tentang ini :
As I said before, I love Van Persie therefore I love Arsenal. Van Persie left Arsenal, so did I. I'll support Persie wherever he is. It feels weird to see Persie as ManUtd player indeed. Just wanna say "Have a good time in Old Trafford, RVP!"

Masa-masa itu gue masih ngikutin EPL banget, karena bisa nonton pertandingannya tiap akhir minggu. Kalo sekarang... gue nonton juga udah ga pernah, terakhir nonton itu kayaknya pertandingan terakhir Persie di MU pas dapet gelar juara liga ke-20. Buset udah 2 tahun ga nonton haha. Gue emang lebih interest nonton bola yang bentar gitu sih kayak Piala Dunia atau Piala Eropa. Nah sekarang ternyata Persie pindah dari MU, cuma 3 tahun aja Persie disana. Tahun pertama yang gemilang sebagai top-scorer EPL dan dapet juara EPL pertama setelah 8 tahun merumpun di Inggris. Tapi 2 tahun setelahnya berlalu kayak gitu aja.  Ga ada apa-apa, cenderung ga produktif. Terus tengah tahun ini diisukan akan keluar dari MU demi tempat di skuad Belanda untuk Piala Eropa 2016. Gue ga gitu merhatiin juga kan, sampe akhirnya liat di berita Persie pindah ke Fenerbahce. Apakah itu? Namanya agak familiar tapi ga bisa sebutin satu pemainnya hahaha. Ternyata klub Turki gitu, lumayan terkenal disana, terkenal banget malah. Jadilah kemarin ini Persie sama keluarganya berangkat ke Istanbul, Turki untuk medcheck segala macem dan uda resmi jadi pemain Fenerbahce! Wohooow. Gue gatau bisa nonton Persie main dimana, secara nonton EPL aja ribet sekarang. Afterall, all the best luck for RVP! Van Persie left MU, so did I. I'll support Persie wherever he is.

14 July 2015

Back to Semarang!

Jadi sekitar 1 tahun lalu, pas libur Lebaran gue pergi jalan-jalan ke beberapa kota di Pulau Jawa, dan salah satunya adalah Semarang. Karena waktu gue di Semarang sangat singkat gue belom menjelajahi kota itu sama sekali ya (kayak cuma 1 jam). Gue pun janji akan balik lagi ke Semarang dan ternyata gue bisa balik lagi less than a year. Akhir bulan Mei kemarin, gue pergi ke Semarang selama 3 hari 2 malam  sama temen-temen gue. 

30 MEI 2015
Pagi-pagi gue berangkat ke Stasiun Gambir untuk naik kereta dari sana. Kereta gue Argo Anggrek berangkat pukul 07.00. Sampai di stasiun jam setengah 7, ga terlalu heboh karena tiket kita uda ditukerin sama Andrul. Tapi tentu aja ada dramanya yah, karena pas kita naik ke peronnya, ga ada manusia satu pun yang nunggu padahal uda 15 menit lagi keretanya berangkat. Ternyata... salah peron. (insert meme : hmm sudah kuduga) Jalan ke peron yang bener, dan tentunya yah rame naujubilah gabungan enci engkoh dan jg babang babang emas-emas yang mau ke Semarang. Nyok mari kita pulang! Nah secara gue norak yah ga perna naik kereta jarak jauh (well, it was back in 2000 pertama gue naik kereta ke Jogja, jadi uda lupa lah ya rasanya) jadi penasaran gitu ngeliat tampilan si kereta ini. Gue naik yang eksekutif btw. Keretanya sampai tepat waktu dan berangkat tepat waktu, ga ada jeda nunggu sama sekali, filosofinya bener-bener beda sama abang angkot =)) Kesan gue tentang keretanya sih bagus yah, okelah, ada sandaran kaki, ada colokan. Perjalanan sekitar 6 jam. Dua jam pertama masih hahahihi ngobrol-ngobrol melepas kangen jugaa karena terakhir kita ketemu itu bulan Oktober 2014. Selanjutnya mulai ganti-gantian bobo, ngemil, bobo lagi. Berhubung ga dapet makan siang yah, jd kita mengisi perut dengan... happy tos. Lumayan kan makan jagung lolz. 




Pukul 13.00 kita sampe di Stasiun Semarang Tawang. HELLO SEMARANG! Biasa deh akik kan anaknya baper dan gampang terharu, jadi kayak surreal gitu nyampe Semarang lagih. Well anyway, kemudian langsung cari taksi untuk menuju Whiz Hotel di daerah Tendean (intermezzo :  masalah pertaksian ini tuh pelik banget loh di luar Jakarta menurut gua. Kayak pas di Bali juga, yang bener-bener Burung Biru tuh susah dicari, yang ada taksi lokal yang ga pake argo dan suka nya pake flat fare, sebenernya gue gatau juga sih semua kayak gitu apa engga cuma pas disana temen-temen gue ga ada yang mau naik Burung Biru KW itu). 

Sampe di hotel, taro barang, hahahihi, males-malesan, lalu kita mencari makan siang! Maksud hati pingin makan yang otentik semarang gitu ya jadi cari di daerah Depok, tapi ternyata belum ada yang buka jam segitu. Kira-kira setengah jam dengerin wejangan-wejangan dari oma-oma gitu tentang HOW TO SURVIVE AS A TOURIST DI SEMARANG, padahal intinya cari makan. Akhirnya malah ditawarin makan D'Cost..... Lalu karena lapar melanda, kita pun lanjut ke jalan Gajahmada, disitu ada... Pujasera. Okelahh makan aja disitu akhirnya, pesen tahu gimbal. Enak sih tapi mahal. Hahahah merki abis. Karena harganya setengah kali tahu gimbal jalanan yang gue beli besokannya. Selesai makan, jalan kaki ke Toko Oen (daerah Pemuda kalo ga salah). Tempatnya model Ragusa gitu, tapi menurut gue sih untuk rasa... biasa aja. Ga bikin pengen balik juga. 


oen's symphony




Perjalanan dilanjutkan ke Lawang Sewu. Naik angkot dari depan Toko Oen.

"Bang, lewat Lawang Sewu ga?"
"Bisa, Neng."

(((BISA)))

Well turns out situ angkot ngebisa-bisain diri ajah lewat Lawang Sewu. Karena trek awal dia itu muter gitu sebenernya. Demi bisa nganter ke Lawang Sewu, abang itu suru kita berenti di bunderan gitu, jalan dikit jadinya. Yah sekali lagi yah, bisa bukannya lewat. Udadeh stop tentang si abang ini. Intinya kita toh sampe di Lawang Sewu dengan selamat. Kita mau berlagak mahasiswa dengan KTM UI yang masi dibawa kemana-mana tapi muslihat gagal terlaksana karenah itu potongan pelajar hanya berlaku di hari biasa. Oke bhay. Masuk sana, foto-foto, penasaran sana-sini, as a History enthusiast yah senang banget ada di museum kayak gitu. 






Sekitar jam 6an kurang, kita jalan keluar menyusuri jalan yang gue lupa apa namanya menuju Simpang Lima. Dan lucunya ada kayak double decker gitu di Semarang. Kali ini kita ketemu cici-cici yang bawa anaknya yang ga bisa berbahasa Indonesia, dan menghabiskan waktu lagi untuk ngobrol kisah kita sebagai empat anak gadis Jakarta yang strolling around Semarang malam-malam. Di sekitaran  Pandanaran situ kita juga ngeliat rumah super gede yang bener-bener gede dan dia punya halaman kosong segede lapangan bola di samping rumahnya. Seriously these guys are so fckin rich, ga main-main rumahnya loh gedenya. Itu salah satu hal yang gue liat di Semarang ya, rumah gede is everywheree dan di jalan raya. Okeh lanjuuuut.

Sampe Simpang Lima, kita ditakdirkan menghabiskan waktu setengah jam an lagi untuk ngobrol-ngobrol dgn locals. Kali ni pak polisi. Akhirnya diulang lagi lah kisah kita sebagai empat anak gadis Jakarta yang strolling around Semarang malam-malam. Selesai dengan pak polisi, kita main-main di Simpang Lima deh. 





Kira-kira jam 8 mulai laper... cari makan di daerah Gajahmada lagi, makan lunpia dan tahupong! Walaupun tahupongnya bukan yang inceran kita. Setelah tadi siang belom buka sekarang udah tutup kthxbye. Gapapalah yang penting enak juga itu tahupong bukan inceran. Emang yang kita incer belum tentu jodoh kita ya, yang ga sengaja gitu biasanya yang jadi. *lhaaaa*

Dari tahupong daerah depok, kita jalan kaki ke hotel. Sampe sana betis udah berkonde karena kebanyakan jalan dan karena trotoar di Semarang tingginya 1meter kali yasalaaam. Give mercy to my betis. Di jalanan deket hotel, Andrul keplitek karena ga expect itu trotoar setinggi itu pas melangkah turun. The rest is history sementara ya. Kita bersih-bersih segala macem dan akhirnya bobo cantiik.


31 MEI 2015

Disini drama dimulai. Ternyata kaki Andrul yang keplitek itu.....bengkak dan bikin dia ga bisa jalan ataupun tidur semaleman itu. Kita yang masi keriyep-keriyep baru bangun... langsung gedebak gedebuk siap-siap anter Andrul ke rumah sakit Karyadi. Ya serius banget ya gua ampe liburan aja masih drama. Dateng kesana, Andrul dipapah pake troli2an ke lantai satu hotel terus dibawa ke rumah sakit. Disana kita ke UGD uda gitu rempes bener deh, daftar dulu lah apalah. Ga sih sbenernya ga sedrama itu. Cuman yang gue inget rempes adalah mas-masnya yang jaga UGD, gabolehin kita masuk habis daftar kesana karena uda ada satu temen kita yang nemenin Andrul. Untungnya ada a sight for sore eyes juga sih, ada kokoh dokter yang koas hahahaha. Tentunya ya gue yang super moody an ini sempet rada bete karena itu msti dirontgen trus nungguin hasilnya kayak 4 jam kata si masnya. Tp toh ternyata kr2 kurang dari 1 jam apa... udah selesai dan bisa pulang! Hoyey. Tapi sih sedihnya Andrul akirnya stay d hotel hari itu ga ikut kita jalan-jalan. Sempet galau juga sihh mau cancel mobilnya atau gimana. Tapi akirnya diputuskan begitu deh. Sekitar jam 1030, jalan-jalan dimulai!

Pertama kita ke Pagoda Watugong di daerah...(ya gue lupa dimana) disitu gue penasaran banget padahal mau lihat ayat Tripitaka yang ditempel di pohon-pohon disana tapi sayangnya uda ga banyak yang tersisa disitu :( Kita disana ga lama cuma sekitar 15menit. 




Terus lanjut ke Brown Canyon. Tempat ini ga gitu rame karena masih jarang juga kayaknya yang tau, gue sendiri tau dari hasil browsing2 random. Bagus bangeeet tempatnya tapi yah super berdebu juga, sampe beli masker. Yang jelas rambut gue langsung rusak acak adut deh dari tempat itu. Super panas,keringetan, ga banget deh. 






Siangan gitu kita makan di daerah yang sejalan sama arah tujuan kita berikutnya aja. Ga makan otentik Semarang. Di Sam Poo Kong gue ga excited banget karena uda perna juga waktu tahun lalu, jadi bahkan ga ambil foto lagi hahaha. Dari Sam Poo Kong kita ke Bendungan Jatibarang, masuk ke Gua Kreo gitu. Ga terlalu luas tempatnya yang dateng juga ga gitu rame, cuma tempatnya kurang terawat aja. 



Destinasi terakhir Pantai Marina, yang mana seperti Ancol yah jadi tidak ada pasir. Cukup sebentar stay disitu untuk liat sunsetnya azeek. 




Malemnya kita makan tahu gimbal lagi yang jauuuh lebih enak dan murah drpd tempat pertama kita makan. Sambil istirahat, kita nonton White House Down di TV dan untungnya Andrul uda mulai bisa jalan.




1 JUNI 2015

Hari terakhir, kereta jam setengah 12 kalo ga salah ingat. Kita pun spend setengah hari itu untuk beli oleh-oleh yeay! Dari mulai beli bandeng di Pandanaran, lunpia Mba Lin, dan wingko babad Kereta Api. Senaaaang! Hahaha akirnya itu makanan gue beli sendiri, biasanya dapet oleh-oleh doang lolz. Selesai belanja menuju Stasiun deh. Bawaan gua uda lebai gila banget. Uda nginep 3 hari doang bawa koper, ini ada 2box lumpia, 2box bandeng, 2box wingko babad yasalaaam lelah banget gue. Oh dan Andrul uda bisa jalan pas pulang jadi okelah! Banyakan tidur akhirnya di kereta. Uda capek juga. Dan disitu gue menyadari bahwa earphone gue rusak T.T yang left ga keluar bunyi. Sedihhhh. Gue pun turun di stasiun Jatinegara karena lebih deket ke arah rumah, dan selesai deh liburan di Semarang!



Overall, it's a really nice time in Semarang. Mungkin emang belom jelajah kuliner-kuliner yang dahsyat situ semuanya. Tapi untuk tempt wisatanya sih emang ga gitu banyak ya jadi gue uda cukup puas. Next kalo ada waktu lagi gue mau ke Semarang lagi dengan Suhu Elmiko! lolz. Till we meet again Semarang!



30 June 2015

19 May 2015

Happy

No, I will not write about this cause the last time I did... I ended up losing it.

Just hope for the best.

xx

14 May 2015

Destiny

Kira-kira awal bulan ini, gue sangat excited akan suatu hal. Gue udah menunggu-nunggu hal tersebut untuk terjadilah, kayak gasabar banget gitu. Tapi kemudian satu hal yang selalu kejadian ke diri gue selama ini pun menakuti gue. Apakah itu? Jadi, gue mulai menyadari adanya suatu pola aneh dalam hidup gue. Kalau gue pengen sesuatu, gue ga boleh ngarep hal itu terjadi. Apapun yang terjadi dalam hidup gue, itu adalah hal yang secara alamiah terjadi seperti itu. Hal ini tidak berlaku untuk dapet nilai bagus karena belajar ya (terus gue ngarep nilai bagus), ini kasus berbeda. Berkaitan dengan hal tadi, gue pun jadi berhenti excited. Karena gue merasa gue terlalu excited dan gue sudah sampai tahap dimana gue bisa-bisa kehilangan hal tersebut. Ternyata apa? Gue pun memastikan kegalauan dan ketakutan gue tersebut ke orang bersangkutan, dan... bener aja. Karena kali ini gue uda ngarep, jatohnya adalah hal yang sudah sangat gue tunggu-tunggu itu pun tidak terjadi. Zonk. Let me zoned out for a bit.

Akhirnya gue pun berhenti memikirkan hal tersebut, dari sesuatu yang membuat gue excited menjadi hal yang gue lupakan. Biarlah terjadinya apa ya akan terjadi. Bukannya galau banget jadi kayak berhenti berharap gitu ya. Tapi mengingat pola yang sering kali terjadi di hidup gue... yasudalah belum waktunya aja untuk kejadian. Kemudian gue nemu kedua quotes di bawah ini secara tidak sengaja pas lagi scrolling instagram.



Dua-duanya sangat bertolak belakang yah. Gue pribadi lebih pro yang quotes kedua sih. Bukan masalah do nothing or wait for things to happen ya. Kadang, mau lo udah do everything pun kalo emang bukan destiny lo itu ga akan kejadian. Seperti yang pernah gue tulis di sini dulu.

"Ada satu pelajaran yang gue dapet dari nih film : kalau jodoh itu nggak kemana. Walaupun uda ada cewe atau cowo lain, terpisah jarak ribuan kilometer, rasa sakit hati, penantian... Tapi kalau memang orang itu ditakdirkan untuk lu, yah akan menjadi milik lu, gimana pun caranya. 
Nah, permasalahannya, kalau dia bukan jodoh lu, dia akan lari kemana-mana, gimana pun cara lu berusaha untuk mengejar atau menjaganya."
Ini bukan hanya tentang jodoh yah hehe.. tapi itu sebagai contoh aja. Destiny setiap orang itu udah ditentuin, tapi mungkin ada beberapa hal yang bisa kita usahakan, siapa tau aja ditentukan as we wish :) that's why we need to pray *mendadak religius*

11 May 2015

07 May 2015

Keranjingan KYGO

Pertama kali tau si kygo ini dari instagramnya Jessie Setiono, tapi dulu gue ga yakin bacanya kgyo kogy atau apa kan (soalnya hurufnya muter gitu). Terus sempet cari di youtube juga kygo ini tapi kok ga suka-suka amat. 


Akhirnya, di suatu hari yang cerah gue baca blog Oni tentang weekend getaway ke Bali dan Oni mention tentang si kygo ini yang enak didengerin di pinggir pantai. Bergeraklah gue ke mbah youtube dan cari kygo lagi, terus ketemu playlist ini (ada di soundcloud juga!). Dan gue suka banget! Uda dengerin satu playlist ini berkali-kali, yang kurang enak cuma lagu terakhir sih, tapi mungkin juga karena gue ga sesuka itu sama Ellie Goulding. 



Bagi gue yang ga paham soal dunia pe-remix-an, si kygo ini enak abis sih, most of the songs yang mereka remix jadi asik banget. Tadi nyobain denger Madeon dan RAC (direkomen temen setelah gue ceritain gue keranjingan dengerin kygo), dan ga suka. Karena hasil remixnya ga bikin lagu itu jadi asik, kayak misalnya Sweet Disposition nya Temper Trap gitu (lagu-lagu lain gue ga gitu ngeh juga sih soalnya).

Well, itu aja dulu dari gue, mari mendengarkan kygo lage!