06 August 2012

Menjadi bijaksana

Dalam hidup ini, ga semua hal terjadi seperti keinginan kita. Banyak orang yang kita ga suka tingkahnya. Banyak pula orang-orang yang berbeda pendapat dengan kita. Tapi apakah hal itu salah? Bukankah manusia memang diciptakan berbeda? Yang sulit adalah menjadi orang bijaksana. Orang yang bisa menerima pendapat orang lain yang berbeda dengan pendapatnya. Menerima bukan berarti setuju. Tapi bagaimana seseorang dapat menghargai pendapat orang lain tersebut dengan tidak mengolok-olok atau mencelanya.

Hal ini tiba-tiba terlintas di otak ketika membaca tweet berikut :


Ga suka sama tingkah Raja Dangd*t tersebut, gausa maki-maki bisa kan. Ga suka dengan keputusan Panwaslu, gausa mengolok-olok kan. Berat memang menghindari untuk melakukan hal tersebut. Tapi balik lagi deh ke pengalaman dulu-dulu, kebanyakan ngomong doang itu ga pernah berujung pada hal yang baik. Karena memang lebih mudah untuk ngomong daripada bertindak langsung.

Teringat juga kata-kata guru SMP gue dulu, bahwa yang kurang dari anak "jaman sekarang" adalah respek. Betapa udah ilangnya makna kata tersebut. Orang uda lupa gimana caranya respek sama orang lain, saking banyaknya perbedaan yang bikin capek juga lama-lama.

Well, as I grow older, I wanna be wiser. It's not easy but I'm willing to learn :)

0 comments: